Voice of Words

Otaku x Hikikimori x NEET

0

[Mading VOW]


Otaku x Hikikimori x NEET

Kali ini kami akan mencoba membahas mengenai apa arti dan makna dari istilah otaku, Hikikimori, dan NEET. Sebagai lanjutan dari pertanyaan oleh salah satu member group, mungkin sudah banyak yang mengerti dan paham dari apa yang akan kami bawakan ini, dan mungkin ada pula yang belum paham sama sekali. jadi mari kita mulai saja pembahasannya.


-Otaku-

Untuk awalan mari kita masuk pada pembahasan pada pengertian otaku yang sebenarnya, yang terkadang dan memang masih banyak belum mengerti, bahkan sampai mengklaim dirinya sebagai otaku, tanpa tahu, apa itu otaku!!!


Kata Otaku sendiri berarti 'rumahmu' atau 'kamu' dan mempunyai konotasi formal. Jadi aneh jika menggunakan kata 'otaku' dalam pembicaraan sehari-hari dengan teman. Tapi sejak sekitar akhir tahun 70-an, arti dari otaku mulai bergeser. Konon awalnya adalah ketika kalangan penggemar anime/manga ketika bertemu mereka menyapa, "Bolehkan saya melihat koleksi kamu [=otaku]" dengan bahasa yang sopan. Menurut Toshio Okada [salah satu pendiri Gainax, yang kini mendalami budaya otaku], istilah otaku berasal dari kreator Macross [1982], Shoji Kawamori dan Haruhiko Mikimoto yang bekerja di Studio Nue. Keduanya belajar di Universitas Keio [yang dikenal sebagai institusi pendidikan terhormat], mereka menggunakan kata 'otaku' untuk saling menyapa. Kemudian staff Studio Nue juga turut menggunakan sapaan otaku, hingga menular ke kalangan fans Macross dan akhirnya menjadi istilah slang yang sangat tidak asing sampai saat ini.


Di Jepang istilah otaku terkesan sangat negatif, sampai banyak yang berpendapat otaku itu sama saja dengan Hikikimori. toh sebenarnya pernyataan ini tidak benar. akibat banyaknya pemahaman bahwa otaku itu anti sosial, tertutup dan aneh. bahkan sampai tidak dapat lagi membedakan antara khayalan dan dunia nyata. Maka semakin memburuklah image otaku dimata masyarakat disana. terlepas dari itu definisi otaku tidak hanya sebatas pada anime dan manga saja. label otaku di jepang bisa diberikan kepada siapa saja yang sangat tergila-gila pada yang namanya artis, idol, cosplay, game, mobil, hal-hal yang berbau militer, dan masih banyak lagi. nah bukannya ini sama saja dengan fandom yang sering kita lihat atau kita dengar?? seperti fans sepakbola, penyuka film, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, Otaku adalah sebutan untuk orang yang sangat mengemari sesuatu, tapi berbeda dengan fans biasa pada umumnya, otaku memiliki arti yang spesifik (Juga karena pergesaran budaya disana) otaku adalah fans berat dan fanatik.


Biasanya para otaku lebih senang bergaul dengan para otaku lainnya yang mempunyai hobi yang sama, kebanyakan melalui internet, bagi mereka informasi adalah segalanya. mengetahui informasi yang belum diketahui oleh otaku lainnya adalah sesuatu yang membanggakan. Informasi itu sendiri merupakan alat ukur kekuatan para otaku itu. itulah mengapa mereka sering disebut sebagai maniak karena kesukaan mereka benar-benar total. nah untuk lebih jelasnya seseorang dapat dikatakan sebagai otaku apabila, orang yang sangat maniak, kata "sangat" dalam hal ini kita garis bawahi, dan menitik beratkan pada hobinya, data dan informasi selalu terupdate dan selalu mencari info-info terbaru mengenai yang ditekuninya. seperti anime, dorama, music, manga. dll. mengoleksi setiap hal yang berhubungan dengan hobinya dengan teramat lengkap. biasanya otaku orangnya boros dan tidak tanggung tanggung menghabiskan uangnya demi hobinya. jadi otaku bukanlah sebutan untuk para penggila anime dan manga saja yah.. perlu diingatkan kembali hehehe.


-Hikikimori-

Hikikomori (arti harfiah: menarik diri, mengurung diri) adalah istilah Jepang untuk fenomena di kalangan remaja atau dewasa muda di Jepang yang menarik diri dan mengurung diri dari kehidupan sosial. Istilah hikikomori merujuk kepada fenomena sosial secara umum sekaligus sebutan untuk orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok sosial ini.


Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, definisi hikikomori adalah orang yang menolak untuk keluar dari rumah, dan mengisolasi diri mereka dari masyarakat dengan terus menerus berada di dalam rumah untuk satu periode yang melebihi enam bulan

Menurut psikiater Tamaki Saito, hikikomori adalah "Sebuah keadaan yang menjadi masalah pada usia 20-an akhir, berupa mengurung diri sendiri di dalam rumah sendiri dan tidak ikut serta di dalam masyarakat selama enam bulan atau lebih, tetapi perilaku tersebut tampaknya tidak berasal dari masalah psikologis lainnya sebagai sumber utama.


Terus bagaimana cara mengkategorikan seseorang dapat dikatakan sebagai hikikimori, ada 6 kriteria yang dipakai dalam mendiagnosis sehingga dapat dikatakan orang tersebut sebagai hikikimori:
- Menghabiskan sebagian besar waktu dalam satu hari dan hampir setiap hari tanpa meninggalkan rumah,
- Secara jelas dan keras hati menghindar dari situasi sosial,
- Simtom-simtom yang mengganggu rutinitas normal orang tersebut, fungsi pekerjaan (atau akademik), atau kegiatan sosial, atau hubungan antarpribadi,
- Merasa penarikan dirinya itu sebagai sintonik ego, dengan kata lain perilakunya sesuai atau selaras dengan apa yang dia inginkan yang sesuai dengan gambaran idealisme pada dirinya.
- Durasi sedikitnya enam bulan, dan
- Tidak ada ganguan mental lain yang menyebabkan putus sosial dan penghindaran

Alasan penyebab terjadinya hikikimori :

-Banyaknya masalah yang ada disekolah, tempat kerja dsb, biasanya berkaitan dengan ijime (bully), baik itu penganiayaan secara tindakan ataupun melalui ucapan. poin pertama ini yang paling banyak ditemukan dilapangan.
- Tidak selarasnya hubungan antara orangtua yang terkadang menyebabkan tindak kekerasan pada anak. nah tentu saja dengan banyaknya permasalah seperti ini korban menjadi depresi dan berbagai macam perasaan negatif yang melanda dirinya yang terkadang menyebabkan trauma. alhasil korban mengambil tindakan dengan menjadi hikikimori.
- Dengan kecanggihan teknlogi sekarang ini,merupakan penyebab juga semakin maraknya hikikimoriterutama kemudahan dalam akses internet, telah menyebabkan banyak remaja mengalami ketergantungan teknologi yang keblabasan. Semua aktifitas pertemanan dilakukan di dunia maya. Bahkan untuk berbelanja pun dilakukan secara online. Memang dengan kecanggihan teknlogi sekarang apa-apa semua serba instan, tanpa berpergian pun sekarang kita dapat melakukan aktivitas tertentu. yah segalanya serba internet pokoknya.hehehe


Kalau ditanya, trus apa manfaat yang didapat dari menjadi hikikimori, lebih banyak sisi negatif yang kita dapat dari menjadi hikikimori, alasannya, dengan menjadi hikikimori, kita tidak memiliki banyak teman, mungkin sih banyak teman, tapi teman didunia maya. Tidak pandai dalam bergaul, menjadi seorang pengangguran, bawaanya malas terus, memiliki tubuh yang kurang sehat, karena tidak pernah terkena sinar matahari, menghirup udara segar diluar ruangan, dan menjadikan kurangnya berolahraga. yang lebih parahnya lagi anda akan merepotkan keluarga, loh kok kenapa???! alasannya, karena anda pengangguran dan tidak bekerja pastinya dalam hal makanan anda masih meminta uang dari orangtua, tidak mungkin'kan makan internet *yareyare. Kalau sisi positifnya, seorang hikikimori kebanyakan hebat dalam masalah teknologi saking waktunya 100% diforsis didepan komputer atau laptop dan sejenisnya. Tapi lebih banyak sisi negatifnya kan, Jadi harap dijauhi, sangat tidak baik bagi diri anda, dan orang-orang disekitar anda. Keep Moving Forward!!!.


-NEET-
Mungkin banyak diantara kita yang belum tahu apa itu NEET. NEET merupakan singkatan dari Not Employment,Education, or Training, dimana istilah ini muncul pertama kali di Inggris pada tahun 90-an yang ditujukan untuk para pengangguran berusia antara 16-18 tahun yang tidak mau bersosialisasi dalam masyarakat. Istilah ini belakangan menyebar ke berbagai negara maju lainnya termasuk negara Jepang, NEET ini berbeda dengan freeter(istilah untuk pengangguran yang sedang berusaha untuk mencari pekerjaan tetap) atau ronin (bekas pegawai pemerintah yang sedang menganggur), karena orang-orang yang tergolong sebagai NEET sama sekali tidak punya hasrat untuk bekerja.

Dari hasil penelitian, NEET terbagi atas 4 jenis:

- Yankee Kata
Dari namanya sudah ketahuan bagaimana model NEET ini, NEET tipe yang selalu mengutamakan bersenang-senang dengan teman-temanya daripada bekerja, dan selalu mengantungkan diri pada orangtuanya. kita sebut saja parasit freeter.
- Hikikomori Kata
NEET dengan tipikal hikikimori lebih senang mengurung diri dikamar sambil bermain game, nonton,dan hal lainnya daripada bekerja. Banyak kasus yang mengatakan tipe NEET seperti ini pada akhirnya memilih untuk bunuh diri.
- Tachisukumu Kata
NEET dengan personaliti yang sering ragu-ragu akan keputusannya, biasanya setelah lulus perguruan tinggi, tidak tahu memutuskan apa yang akan dia lakukan dengan masa depannya.
- Tsumazuki Kata
NEET yang sudah pernah mengalami kegagalan dalam hidup, dalam hal ini seperti bisnis yang bangkrut atau usaha-usaha lainnya yang pada akhirnya gagal. sehingga takut untuk mencoba bangkit kembali dari keterpurukan. *ayo yang semangatt pak.. Yes we can !!!

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi NEET, mulai dari pergaulan, tempat bekerja, sampai keluarga. dalam hal pergaulan tentu saja dengan memilah-milah teman yang baik kita juga dapat manfaat yang baik juga, nah coba apabila klu dapat teman yang dapat menjerumuskan pada lingkaran NEET, akan lain ceritanya kan. untuk hal tempat pekerjaan juga dapat berpengaruh, contoh kasus pada perusahaan yang membeda-bedakan antara sesama anggota pegawai tentu saja ini akan menimbulkan perfektif buruk atau pola pikir pada pegawainya, sehingga juga dapat menimbulkan lahirnya satu atau dua NEET dari perusahaan tadi. Selain itu pengaruh orangtua juga sangat berperan penting, orangtua yang terlalu memanjakan anaknya atau "overprotected" menjadikannya anaknya akan selalu ketergantungan yang akan menjadikan Mindset anak tersebut tidak akan berkembang yang berdampak buruk bagi masa depannya.

hmm..arti dari NEET, jenisnya, juga faktor yang mempengaruhi telah jelaskan. belum komplit kalau tidak ada cara menghindari lingkaran setan NEET ini, yang memang juga dapat dipakai untuk menghindari menjadi seorang hikikimori, klu di anime sering dipanggil "kuzu ningen", tidak ada waktu terlambat untuk berubah, Interaksi sosial, keterampilan, serta pengetahuan yang luas akan sangat berguna di masa depan nanti. Milikilah Basic Skills (Keterampilan dasar), biasanya didapat dari interaksi sosial dari masyarakat. ada 6 keterampilan dalam basic skill, yang pertama listening skill (Keterampilan menelaaah pengetahuan, saran dan kritik), Speaking skill (Keterampilan berbicara), Observing skill (Keterampilan mengamati), Sensing skill (Keterampilanmembedakan hal baik dan buruk), Thingking skill (Keterampilan dalam menggunakan akal pikiran), dan tidak lupa yang paling penting Spiritual Skill (Keterampilan dalam menjaga keimanan kita).

Pada umumnya Basic Skill sering dianggap remeh, tapi jangan salah. keterampilan ini super penting yang dapat menopang semua aktivitas yang sehari-hari kita jalani jadi tidak dapat dianggap remeh. Selain itu ada juga yang namanya Pratical Skill (Keterampilan yang kita dapat dari praktek aktivitas sehari-hari, seperti cuci piring, memasak, dsb), keterampilan ini tidak kalah penting, ambil contoh untuk hal memasak, kalau keterampilan ini dikembangan bisa jadi profesi yang mendatangkan profit yang besar juga loh. lanjut lagi pada Special skill (Keterampilan atau bakat terpendam), setiap manusia pasti punya bakat terpendam yang dimilikinya sejak lahir, seperti menyanyi, menggambar, menari dsb. Dan yang terakhir Gift atau biasa disebut "Genius", kemampuan dalam mempelajari segala macam keterampilan. Entah siapa saja yang mendapatkan kemampuan ini, pastilah sangat beruntung >_<.


Kurang lebih pembahasan diatas sudah menjelaskan apa yang perlu kita lakukan agar bisa terhindar dari lingkaran setan NEET. yang terakhir cuman dari usaha total kita dan tentu saja diiringi dengan Doa yang tulus dan iklas, pastinya kita tidak akan terjerumus. Sekian dan terima kasih telah membaca, Hontoni arigatou semoga bermanfaat ^_^ .


Sumber tambahan referensi:

0 komentar:

Posting Komentar