Pada kesempatan kali ini kami mencoba mengulas anime buatan Studio
DEEN "Giant Killing" yang dirilis pada summer 2010 anime ini sepertinya
kurang populer di Indonesia, padahal masyarakat Indonesia rata2 GIBOL
dan kondisinya team di anime ini seperti Timnas kita.
--Informasi--
Judul: Giant Killing
Tipe: TV Series
Status: Completed
Producers: Studio DEEN, NHK
Genre: Sports, Seinen
Rating: PG - 13 Remaja
Skor MAL: 7.82
Penilaian responden: 9/10
--Sinopsis--
Giant Killing adalah Anime yang dibuat berdasarkan manga karya Masaya
Tsunamoto. Diceritakan East Tokyo United (ETU) merupakan sebuah klub
papan bawah J-League (Divisi utama Liga Jepang) yang tengah berjuang
dari krisis keuangan yang melanda, belum lagi tekanan yang datang dari
supporter garis keras mereka yang menginginkan perubahan terhadab
klubnya agar menjadi lebih baik membuat Gotou mencari pelatih baru untuk
ETU. Gotou yang diutus oleh manajemen ETU untuk mencari pelatih baru.
Akhirnya ia menunjuk Takeshi Tatsumi (35), mantan pemain bintang ETU yg
pernah menjadi pemain Timnas Jepang. Penunjukan Tatsumi dikarenakan
prestasinya yg mampu membawa klub amatir divisi 5, FC Eastham menembus
32 besar FA Cup setelah sebelumnya berhasil mengalahkan (Giant Killing)
klub-klub dari Premier League (Portsmouth FC).
Anime yg digarap
oleh Studio DEEN berbeda dibandingkan anime sport lain yg biasanya
menitik beratkan pada pemain dan kemampuan spesial si pemain, seperti
Captain Tsubasa, Shoot!, Slamdunk, Kuroko no Basuke. Tokoh utamanya
adalah sang pelatih yg baru ditunjuk tersebut.
Ketika baru ditunjuk sang pelatih sudah mendapatkan beberapa masalah seperti pemain yg skillnya belum berkembang, hilangnya mental juara, suasana internal klub yg tidak kondusif, kekurangan dana, serta sedikitnya warga lokal yg peduli terhadap klub. Anime ini menceritakan bagaimana Tatsumi berusaha mengubah itu semua dan menjadikan ETU sebagai poros perubahan di J-League.
Kedatangan Tatsumi di ETU tak disambut semua pihak
dengan tangan terbuka, malah Tatsumi terlihat menebar konflik didalam
klub. Ada kapten tim Murakoshi yang tetap setia pada ETU baik saat
degradasi maupun promosi, tapi dicopot ban kaptennya oleh sang manajer
baru. Ada pula para pemain yang merasa metoda pelatihan Tatsumi terlalu
aneh untuk tim profesional dan menentang program latihan Tatsumi. Belum
lagi supporter ETU yang menganggap Tatsumi sebagai pengkhianat ketika
sebagai pemain, Tatsumi memutuskan pindah ke klub luar negeri dan
meninggalkan ETU. Dilain pihak, Tatsumi malah menaikkan pangkat beberapa
pemain cadangan menjadi pemain inti, sehingga menimbulkan bentrok antar
pemain. Dengan gayanya yang eksentrik dan taktik permainan yang
inkonvensional dan non ortodoks, bisakah Tatsumi membawa posisi ETU
bangkit dari zona degradasi?
Kelebihan anime ini adalah ceritanya
yang realistis, tidak ada tendangan elang Tsubasa Ozora (super saiyan
footballer), atau Air Walk dan Zone-nya Kagami Taiga (Super saiyan
Basket baller), permainan lebih ditentukan oleh perang taktik antar
manajer tim. Selain itu juga tokoh orang-orang asing seperti Brazil,
Belanda dan Perancis dibiarkan berbicara dengan bahasa mereka
masing-masing dengan memberikan subtitle bahasa Jepang. membuat kita
serasa menonton pertandingan live.
Kemudian cerita dibawakan
tidak hanya berdasarkan satu pola pandang saja. Biasanya anime sepakbola
hanya terfokus pada tokoh pemain sepakbola saja. Giant Killing membagi
sisi pandang cerita lewat manajer sebagai tokoh utama, pihak manajemen
ETU, pemain sepakbola, wartawan, hingga supporter klub, sehingga kadang
hal ini membuat penonton ikut terseret masuk ke dalam cerita (tentunya
sebagai pengamat ataupun penonton). Selain itu juga hasil pertandingan
lebih realistis untuk klub ecek-ecek semacam ETU. Hasil pertandingan
kalah-menang-seri adalah hal yang logis, apalagi diawal-awal musim baru
bergulir sangatlah wajar tim inferior yang baru ganti manajer kayak ETU
lebih sering kalah dibandingkan menang ataupun seri.
Kalau anda suka anime sepakbola yang agak berbeda pembawaan ceritanya, Giant Killing adalah anime yang membawa angin segar dengan style yang lumayan unik. Dipadu dengan animasi permainan bola yang enak ditonton, anime ini sangat cocok ditonton oleh para penggemar sepakbola sejati!!!
Glory, Glory, East Tokyo United!!!
Review by Abdul Akbar
#TimFFF
btw,etu mirip lecester city ya
BalasHapus